.
Berita
Minggu, 16 Februari 2014
fakta menangis.
Menangis merupakan ekspresi emosi ketika seseorang merasa tersakiti baik mental maupun fisik, atau bahkan saat seseorang merasa sangat bahagia.
Berbagai penelitian seputar menangis membuahkan delapan fakta unik, seperti yang dilansir melalui medicmagic, Senin (9/1).
1. Sekitar 85 persen wanita dan 73 persen pria mengakui jika rasa marah dan sedih akan berkurang setelah menangis. Seperti yang Anda tahu, air mata tidak hanya diproduksi karena adanya perasaan emosional saja. Air mata juga berfungsi untuk membersihkan dan mengurangi dehidrasi pada membran mata yang dapat menyebabkan penglihatan menjadi kabur. Iritasi dan menguap juga bisa memicu naiknya produksi air mata. Namun, meskipun keduanya bisa menyebabkan munculnya air mata, air mata emosional dapat menyebabkan iritasi karena memiliki komposisi kimia yang berbeda.
2. Jika wanita dianggap lebih mudah menangis, maka itu mungkin saja benar. Rata-rata, wanita menangis sebanyak 47 kali dalam setahun, sedangkan pria menangis hanya tujuh kali setahun. Namun, ini bukan hanya karena perempuan dianggap lebih emosional dan lemah dibanding laki-laki, melainkan fakta-fakta medis menyebutkan bahwa saluran air mata pria memiliki ukuran yang lebih kecil dibandingkan wanita. Sedangkan untuk bayi, durasi normal menangis mereka adalah sekitar 1-3 jam.
3. Tentu saja, kita tidak bisa memprediksi kapan kita akan menangis karena kita tidak bisa memprediksi emosi kita juga. Namun menurut penelitian, kebanyakan orang menangis antara pukul 19.00-22.00.
4. Tak hanya waktu yang menunjukkan kapan orang menangis, tetapi durasinya juga. Meskipun hanya berlangsung sebentar, rata-rata sebagian besar orang menghabiskan waktu 6 menit setiap kali menangis.
5. Buang jauh-jauh rasa malu untuk melepaskan air mata. Menurut para ilmuwan, menangis tak hanya sekedar respon tubuh terhadap kesedihan dan frustasi, namun juga menandakan sehat.
6. Menangis juga cara yang ampuh untuk mengurangi stres emosional. Hal ini tentu saja baik bagi kesehatan, karena stres memberikan dampak buruk bagi kesehatan. Dari hasil penelitian diketahui bahwa air mata mengandung hormon prolaktin yang efektif melawan stres.
7. Stres juga meningkatkan risiko serangan jantung dan kerusakan otak. Menangis dapat membantu meredakan stres tersebut.
8. Menangis juga bisa menurunkan tekanan darah dan denyut jantung, serta membuat respon terhadap pengobatan lebih baik.
Rabu, 04 Desember 2013
Renungan Hari Ini
Jika KEKAYAAN bisa
membuat orang BAHAGIA, tentunya ADOLT MERCKLE, orang TERKAYA dari
Jerman, tidak akan menabrakkan badannya ke kereta api.
Jika KETENARAN bisa membuat orang BAHAGIA, tentunya MICHAEL JACKSON, penyanyi TERKENAL di USA, tidak akan meminum Obat hingga overdosis...
Jika KEKUASAAN bisa membuat orang bahagia, tentunya VARGAS, Pres BRAZIL, tidak akan menembak jantungnya...
Jika KECANTIKAN bisa membuat orang BAHAGIA, tentunya MARILYN MONROE, artis CANTIK dari USA, tidak akan meminum alkohol &Obat depresi hingga OVERDOSIS..
Jika KESEHATAN bisa membuat orang BAHAGIA, tentunya THIERRY COSTA, Dr Terkenal PERANCIS, tidak akan bunuh diri akibat acara TELEVISI..
Ternyata, BAHAGIA atau tidaknya hidup seseorang itu, BUKAN ditentukan oleh seberapa KAYANYA, TENARNYA, CANTIK/GANTENGNYA, KUASANYA, SEHATNYA atau SESUKSES apapun hidupnya.
Tapi yang bisa membuat seseorang itu BAHAGIA adalah DIRINYA SENDIRI... mampukah ia mau MENSYUKURI semua yang sudah dimilikinya dlm segala hal.
"Kalau KEBAHAGIAAN bisa DIBELI, pasti orang² kaya akan MEMBELI KEBAHAGIAAN itu. Dan kita akan SULIT mendapatkan KEBAHAGIAAN karena sudah DIBORONG oleh mereka."
"Kalau KEBAHAGIAAN itu ada di suatu TEMPAT, pasti belahan lain di bumi ini akan KOSONG karena semua orang akan kesana berkumpul dimana KEBAHAGIAAN itu berada ."
Untungnya KEBAHAGIAAN itu berada DI DALAM HATI setiap manusia.
Jadi kita tidak perlu MEMBELI atau pergi MENCARI KEBAHAGIAAN itu.
"Yang kita perlukan adalah HATI yang BERSIH dan IKLAS serta PIKIRAN yang JERNIH, maka kita bisa menciptakan rasa BAHAGIA itu kapanpun, dimanapun dan dengan kondisi apapun."
KEBAHAGiAAN itu hanya dimiliki oleh "Orang² yang dapat BERSYUKUR".
¤"JIKA KAMU TIDAK MEMILIKI APA YANG KAMU SUKAI, MAKA SUKAILAH APA YG KAMU MILIKI SAAT INI"¤
BERSYUKUR adlh suatu kemampuan yg bisa DIPELAJARI oleh siapapun.
Jika KETENARAN bisa membuat orang BAHAGIA, tentunya MICHAEL JACKSON, penyanyi TERKENAL di USA, tidak akan meminum Obat hingga overdosis...
Jika KEKUASAAN bisa membuat orang bahagia, tentunya VARGAS, Pres BRAZIL, tidak akan menembak jantungnya...
Jika KECANTIKAN bisa membuat orang BAHAGIA, tentunya MARILYN MONROE, artis CANTIK dari USA, tidak akan meminum alkohol &Obat depresi hingga OVERDOSIS..
Jika KESEHATAN bisa membuat orang BAHAGIA, tentunya THIERRY COSTA, Dr Terkenal PERANCIS, tidak akan bunuh diri akibat acara TELEVISI..
Ternyata, BAHAGIA atau tidaknya hidup seseorang itu, BUKAN ditentukan oleh seberapa KAYANYA, TENARNYA, CANTIK/GANTENGNYA, KUASANYA, SEHATNYA atau SESUKSES apapun hidupnya.
Tapi yang bisa membuat seseorang itu BAHAGIA adalah DIRINYA SENDIRI... mampukah ia mau MENSYUKURI semua yang sudah dimilikinya dlm segala hal.
"Kalau KEBAHAGIAAN bisa DIBELI, pasti orang² kaya akan MEMBELI KEBAHAGIAAN itu. Dan kita akan SULIT mendapatkan KEBAHAGIAAN karena sudah DIBORONG oleh mereka."
"Kalau KEBAHAGIAAN itu ada di suatu TEMPAT, pasti belahan lain di bumi ini akan KOSONG karena semua orang akan kesana berkumpul dimana KEBAHAGIAAN itu berada ."
Untungnya KEBAHAGIAAN itu berada DI DALAM HATI setiap manusia.
Jadi kita tidak perlu MEMBELI atau pergi MENCARI KEBAHAGIAAN itu.
"Yang kita perlukan adalah HATI yang BERSIH dan IKLAS serta PIKIRAN yang JERNIH, maka kita bisa menciptakan rasa BAHAGIA itu kapanpun, dimanapun dan dengan kondisi apapun."
KEBAHAGiAAN itu hanya dimiliki oleh "Orang² yang dapat BERSYUKUR".
¤"JIKA KAMU TIDAK MEMILIKI APA YANG KAMU SUKAI, MAKA SUKAILAH APA YG KAMU MILIKI SAAT INI"¤
BERSYUKUR adlh suatu kemampuan yg bisa DIPELAJARI oleh siapapun.
Untukmu, Barangkali
Barangkali memang ada beberapa hal yang sengaja kita biarkan
mengendap untuk menjaga perasaan atau hal-hal yang tidak kita
persiapkan. Kita, tepatnya aku, sedang dalam pencaharian tentang kita,
tentang apa dan bagaimana kita? Mungkin kamu bisa membantuku menjawab
apa arti kita bagimu? Sebab aku kehabisan ide mengartikan kita. Kita
saling mencari ketika butuh, tapi kita lupa bahwa saling membutuhkan
dapat menjadi alasan seseorang untuk berhenti mencari.
Lagi-lagi banyak pertanyaan di kepala, kepalaku ini rumit tapi kamu
mampu menerjemahkannya. Cukup semarak cerita yang kita bagi, tentang
malam dan bintang-bintang pemalu, tentang keterasingan kita pada masa
lalu. Masa yang tak pernah mampu kita tuju tapi pahitnya masih jelas
kita kecap. Seluruh isi kepala kita yang bahkan belum sepenuhnya kita
jelajahi, kita tak pernah tahu apa yang kita mau.
Kamu haus, mari istirahat sebentar. Sambil kuceritakan satu kisah padamu, tentang seseorang yang lupa merasa, dibunuhnya beberapa mimpi, dijalaninya hari-hari tanpa ambisi. Hanya jalan, tapi dia tahu, setiap mimpi yang dibunuh akan lahir kembali, lebih besar, lebih kuasa –sebab dia percaya pada reinkarnasi. Lalu tiba satu ketika, kala seseorang datang, terluka sama parah hingga membuatnya iba. Baginya yang pernah jatuh, amat sakit ketika jatuh tapi tak ada yang memapah. Untuk itu dia memapah orang itu berdiri, berjalan menelusuri meter, kilo hingga orang tersebut kembali tegak berdiri. Sebagai gantinya, dia yang kembali jatuh, hatinya jatuh.
Tapi dia sadar sekali bahwa jatuh cinta itu tidaklah sakit, sebab hanya tindakan pribadi, keinginan memiliki dan dicintai lah yang berpotensi melukai. Sayangnya, dia merasakan keduanya, tidak ada yang biasa sejak seseorang itu mengisi kepalanya. Kepalanya yang penuh itu diacak-acak, logikanya, akal sehatnya mengambang, kepalanya dibanjiri seseorang. Sekali lagi, ini bahaya bagi orang yang lupa caranya merasa –atau letih merasa.
Sayangnya seseorang itu belum tahu atau barangkali tahu tapi sengaja menutupi. Sedangkan dia pun memilih diam, padahal isi kepalanya sudah berontak ingin keluar. Kamu mungkin mengerti rasanya menahan diri ketika kepalamu amat penuh. Sakitnya pindah ke dada. Tapi lagi-lagi, beberapa hal memang sebaiknya dibiarkan berlalu begitu saja. Kamu mungkin bertanya lalu bagaimana seseorang itu? Seseorang itu ada dihadapannya sekarang. Aku sebagai dia dan kamu sebagai seseorang itu. Barangkali memang cukup seperti ini, cukup untuk kita sama-sama sadar bahwa kita saling membutuhkan. Aku membutuhkanmu lebih dari sekadar tubuh, aku membutuhkanmu yang tabah menyikapiku. Itu saja cukup, bagiku.
Kita memang tak mampu mengulang waktu, tapi karenamu aku semakin bijak memanfaatkan ingatan untuk setidaknya merekamnya dalam-dalam dalam kepala. Aku senang, semoga kamu pun begitu.
Kamu haus, mari istirahat sebentar. Sambil kuceritakan satu kisah padamu, tentang seseorang yang lupa merasa, dibunuhnya beberapa mimpi, dijalaninya hari-hari tanpa ambisi. Hanya jalan, tapi dia tahu, setiap mimpi yang dibunuh akan lahir kembali, lebih besar, lebih kuasa –sebab dia percaya pada reinkarnasi. Lalu tiba satu ketika, kala seseorang datang, terluka sama parah hingga membuatnya iba. Baginya yang pernah jatuh, amat sakit ketika jatuh tapi tak ada yang memapah. Untuk itu dia memapah orang itu berdiri, berjalan menelusuri meter, kilo hingga orang tersebut kembali tegak berdiri. Sebagai gantinya, dia yang kembali jatuh, hatinya jatuh.
Tapi dia sadar sekali bahwa jatuh cinta itu tidaklah sakit, sebab hanya tindakan pribadi, keinginan memiliki dan dicintai lah yang berpotensi melukai. Sayangnya, dia merasakan keduanya, tidak ada yang biasa sejak seseorang itu mengisi kepalanya. Kepalanya yang penuh itu diacak-acak, logikanya, akal sehatnya mengambang, kepalanya dibanjiri seseorang. Sekali lagi, ini bahaya bagi orang yang lupa caranya merasa –atau letih merasa.
Sayangnya seseorang itu belum tahu atau barangkali tahu tapi sengaja menutupi. Sedangkan dia pun memilih diam, padahal isi kepalanya sudah berontak ingin keluar. Kamu mungkin mengerti rasanya menahan diri ketika kepalamu amat penuh. Sakitnya pindah ke dada. Tapi lagi-lagi, beberapa hal memang sebaiknya dibiarkan berlalu begitu saja. Kamu mungkin bertanya lalu bagaimana seseorang itu? Seseorang itu ada dihadapannya sekarang. Aku sebagai dia dan kamu sebagai seseorang itu. Barangkali memang cukup seperti ini, cukup untuk kita sama-sama sadar bahwa kita saling membutuhkan. Aku membutuhkanmu lebih dari sekadar tubuh, aku membutuhkanmu yang tabah menyikapiku. Itu saja cukup, bagiku.
Kita memang tak mampu mengulang waktu, tapi karenamu aku semakin bijak memanfaatkan ingatan untuk setidaknya merekamnya dalam-dalam dalam kepala. Aku senang, semoga kamu pun begitu.
Sabtu, 02 November 2013
dream of a dreamer part 1
hei belahan jiwa,
siapapun kamu nanti
ketahuilah, saya sedang menujumu saat ini
ketika saya sudah sampai nanti
genggamlah tangan saya
tidak perlu terlalu erat
saya tidak akan kemana-mana
cukup jangan dilepas
hei penunggu hati,
siapapun kamu nanti
jangan takut, saya akan menemanimu sampai renta.
bahkan sampai mata tak mampu membuka.
(ter)kadang kita …
terkadang kita harus berhadapan dengan lara untuk menyapa tawa
terkadang kita harus merasakan jarak untuk menyentuh rindu
terkadang kita harus merasakan jatuh untuk belajar terbang
terkadang kita harus menitikkan air mata untuk membuat tawa bermakna
terkadang kita harus merasakan sedih untuk menghargai bahagia
terkadang kita harus merasakan kehilangan untuk mengetahui arti memiliki
terkadang kita harus merasakan kekalahan untuk membuat kemenangan berarti
terkadang kita harus merasakan jatuh untuk belajar terbang
terkadang kita harus menitikkan air mata untuk membuat tawa bermakna
terkadang kita harus merasakan sedih untuk menghargai bahagia
terkadang kita harus merasakan kehilangan untuk mengetahui arti memiliki
terkadang kita harus merasakan kekalahan untuk membuat kemenangan berarti
Mempertanyakan Masa (?)
Kupikir masa depan itu nanti
Bermasa-masa lagi
Entah 5, 6, atau 7 tahun lagi
Kupikir masa depan itu nanti
Ketika kata “mapan” sudah terselip sebagai title tak resmi kehidupan sehari-hari
Kupikir masa depan itu nanti
Saat sebagian fondasi mimpi sudah terbangun untuk menuju kokoh
Saat satu telunjuk dapat mewakili sebuah keinginan
Tapi untuk sebagian dari kita, masa depan itu berjarak lebih pendek
Mungkin waktu tidak lebih bersahabat pada mereka
Mereka sudah tidak memiliki ruang lagi untuk mimpi muluk siang bolong
Mereka sedang berjuang menurunkan ego untuk mengemis hidup
Keinginan disembunyikan rapat-rapat untuk memberi tempat pada kebutuhan
Air mata sengaja dikeringkan agar tidak lagi dapat tumpah meruah
Keringat dingin sudah menjadi teman setia untuk menjalani hidup sehari-hari
Bahkan untuk sebagian dari kita waktu adalah musuh terbesar yang terus mengajak berlomba setiap detiknya
Masa depan tak lagi penting untuk diketahui berapa lama jaraknya
Masa depan menurut mereka adalah esok hari
Ketika nasi putih masih dapat dimasak
Ketika alas tidur masih cukup hangat untuk dibaringkan
Bahkan mungkin masa depan menurut mereka 5 menit dari sekarang
Ketika nafas masih bisa bersambung di jasad mereka yang kelaparan
Ketika tawa masih bisa meramaikan hari mereka yang berat
Untuk beberapa dari kita
Masa depan terlalu mengerikan untuk diperbincangkan
Terlalu tabu untuk dipertanyakan
Entah apapun definisi masa depan itu,
Kuharap pada masanya di beberapa waktu kedepan
Setiap jiwa meraih kesenangannya dalam hidup
Karena hidup ini seperti air yang mengalir, juga seperti semesta yang bergerak
Tidak mungkin stagnan di satu titik dan memusuhi waktu
Jadi apa itu masa depan?
Beberapa dari kita lebih memilih untuk bungkam, hanya agar sebuah masa tidak perlu lagi dipertanyakan.
![](https://lh3.googleusercontent.com/blogger_img_proxy/AEn0k_sUortqPk7b-_3-J0kkW5FKSAEA7i3atl_uld-Zdup9Ij8L4EZW0xi8M4TlJGExufKJ3zKlIJikGYKKM9C5smqprF9K5C9i4bkM1fFprLnb7bMis2eQmTE=s0-d)
Entah 5, 6, atau 7 tahun lagi
Kupikir masa depan itu nanti
Ketika kata “mapan” sudah terselip sebagai title tak resmi kehidupan sehari-hari
Kupikir masa depan itu nanti
Saat sebagian fondasi mimpi sudah terbangun untuk menuju kokoh
Saat satu telunjuk dapat mewakili sebuah keinginan
Tapi untuk sebagian dari kita, masa depan itu berjarak lebih pendek
Mungkin waktu tidak lebih bersahabat pada mereka
Mereka sudah tidak memiliki ruang lagi untuk mimpi muluk siang bolong
Mereka sedang berjuang menurunkan ego untuk mengemis hidup
Keinginan disembunyikan rapat-rapat untuk memberi tempat pada kebutuhan
Air mata sengaja dikeringkan agar tidak lagi dapat tumpah meruah
Keringat dingin sudah menjadi teman setia untuk menjalani hidup sehari-hari
Bahkan untuk sebagian dari kita waktu adalah musuh terbesar yang terus mengajak berlomba setiap detiknya
Masa depan tak lagi penting untuk diketahui berapa lama jaraknya
Masa depan menurut mereka adalah esok hari
Ketika nasi putih masih dapat dimasak
Ketika alas tidur masih cukup hangat untuk dibaringkan
Bahkan mungkin masa depan menurut mereka 5 menit dari sekarang
Ketika nafas masih bisa bersambung di jasad mereka yang kelaparan
Ketika tawa masih bisa meramaikan hari mereka yang berat
Untuk beberapa dari kita
Masa depan terlalu mengerikan untuk diperbincangkan
Terlalu tabu untuk dipertanyakan
Entah apapun definisi masa depan itu,
Kuharap pada masanya di beberapa waktu kedepan
Setiap jiwa meraih kesenangannya dalam hidup
Karena hidup ini seperti air yang mengalir, juga seperti semesta yang bergerak
Tidak mungkin stagnan di satu titik dan memusuhi waktu
Jadi apa itu masa depan?
Beberapa dari kita lebih memilih untuk bungkam, hanya agar sebuah masa tidak perlu lagi dipertanyakan.
Langganan:
Postingan (Atom)